Minggu, 27 Juli 2008

Zamrud itu seakan hilang

Apa julukan untuk Indonesia? Negara agraris! Karena Indonesia mengandalkan sektor pertanian Indonesia juga bisa disebut dengan Negara bahari karena wilayahnya dilingkupi dengan lautan. Mungkin pertanyaan-pertanyaan seperti ini hanya ada di era 90-an. Karena di era itu kita sangat bangga akan kekayaan Negara ini dari berbagai sektor terutama pertanian dan laut, bahkan kita pula pernah mendengar bahwa negar kita bagaikan zamrud di khatulistiwa.

Tapi kini semuanya tinggal kenangan. Zamrud itu seakan hilang. Betapa tidak ita dulu bangga sebagai Negara agraris tapi kini untuk beras pun kita harus beli dari Vietnam! Negara yang terbilang muda dibanding kita. Dulu kita pernah swasembada pangan, mengekspor beras ke Negara orang tetapi mengapa 2 tahun kemudian malah sebaliknya? Hingga sekarang?

Para petani dulu bisa senang dapat mecukupi kebutuhan keluarga, tapi sekarang ? para petani seperti lahan permainan harga pupuk dinaikkan, bahkan nyaris hilang padahal harga gabah tak seberapa. Belum lagi alam yang mulai tak berteman. Jika kemarau kita sering kekeringan sebaliknya hujan sering pula kebanjiran. Mengapa demikian? Makanya siapa sekarang yang mau bertani? Anak muda pun angkat tangan lebih baik mencari uang di kota metropolitan.

Para nelayan pun setali tiga uang. Kini mereka susah untuk mencari ikan. Harga BBM yang naik serta hasil yang tak seberapa membuat mereka berpikir ulang. Padahal kapal-kapal asing dengn mudahnya mencuri dan mengambil ikan. Pernah nelayan kita giat mencari ikan hingga ke perbatasan tetapi ditangkap dan perahunya dibakar di Negara orang. Padahal mereka sangka masih di wilayak kita, perbatasan yang membingugkan dan tak adanya ketegasan kita.

Zamrud itu seakan hilang. Kekayaan yang kita banggakan dinikmati orang. Mineral dan logam yang ada harus dibagi karena kita tak bisa ambil sendiri. Hasil hutan yang berlimpah pun hampir tiap hari diselundupkan ? mengapa tidak ada ketegasan? Mengapa tidak bisa dihentikan ? belum lagi asset Negara yang utama-yang menguasai hajat orang banyak juga banyak dijual. Apa yang akan kita banggakan sekarang?

Zamrud itu seakan hilang…

Tidak ada komentar: